Main Laptop Sambil Ngecas, Aman atau Bahaya? Simak Penjelasannya!
Kelas Teknisi - Halo, Sobat Teknisi! Pernah nggak sih, kamu sedang asyik main game atau ngerjain tugas di laptop, tiba-tiba baterainya nyaris habis? Nah, di situasi kayak gini, pasti langsung deh colok charger dan lanjutin aktivitas sambil ngecas. Tapi, pernah terpikir nggak, apakah kebiasaan ini aman untuk laptop kita? Yuk, kita bahas lebih dalam!
![]() |
Sumber: Pexels |
Apa yang Terjadi Saat Laptop Dipakai Sambil Dicas?
Sebenarnya, menggunakan laptop sambil dicas itu hal yang biasa dilakukan. Tapi, ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan. Saat laptop dicas, ada aliran listrik yang masuk ke baterai untuk mengisi dayanya. Nah, kalau kamu pakai laptop sambil dicas, energi listrik itu akan terbagi dua: sebagian untuk mengisi baterai, dan sebagian lagi untuk menyalakan laptop.
Nah, di sinilah tantangannya. Kalau aktivitas yang kamu lakukan cukup berat (seperti main game berat, edit video, atau multitasking) laptop akan membutuhkan daya yang lebih besar. Hal ini bisa bikin suhu laptop meningkat, apalagi kalau kamu melakukannya dalam waktu lama.
Apakah Ini Berbahaya untuk Baterai?
![]() |
Sumber: Pexels |
Baterai laptop, terutama yang jenis lithium-ion, punya "umur" tertentu. Salah satu faktor yang memengaruhi umur baterai adalah suhu. Kalau laptop sering kepanasan, kinerja baterai bisa menurun lebih cepat. Jadi, kalau kamu sering main laptop sambil dicas dan suhunya terus naik, bukan nggak mungkin baterainya bakal lebih cepat "tua".
Tapi, jangan panik dulu! Laptop modern biasanya sudah dilengkapi dengan teknologi yang bisa mengatur pengisian daya. Misalnya, saat baterai sudah penuh, aliran listrik akan otomatis dialihkan ke sistem laptop, bukan ke baterai. Jadi, risiko overcharging bisa diminimalisir.
Tips Aman Main Laptop Sambil Dicas
Nah, biar kamu tetap bisa produktif (atau nge-game) tanpa khawatir merusak laptop, berikut beberapa tips yang bisa kamu terapkan:
1. Jaga Ventilasi Tetap Lancar
Pastikan laptop punya ruang untuk "bernapas". Jangan taruh laptop di atas bantal atau permukaan yang empuk, karena bisa menghalangi aliran udara. Ventilasi yang tersumbat bisa bikin suhu laptop naik drastis, apalagi kalau kamu sedang melakukan aktivitas berat seperti gaming atau rendering video.
Kalau kamu sering pakai laptop di atas meja, pastikan bagian bawahnya tidak tertutup. Kamu juga bisa investasi cooling pad, alat kecil yang bisa membantu sirkulasi udara dan menjaga suhu laptop tetap stabil. Dengan begitu, risiko overheating bisa diminimalisir, dan laptopmu akan lebih awet.
2. Lepas Charger Saat Baterai Penuh
Kalau baterai sudah 100%, lepas charger dan gunakan daya baterai. Ini bisa membantu mengurangi beban pada baterai dan memperpanjang umurnya. Terus-terusan ngecas saat baterai sudah penuh bisa bikin baterai "stres" karena terus menerima aliran listrik padahal sudah full.
Selain itu, beberapa laptop modern punya fitur "battery health mode" atau "battery limiter" yang bisa membatasi pengisian daya sampai 80-90%. Fitur ini berguna untuk menjaga kesehatan baterai dalam jangka panjang. Jadi, kalau laptopmu punya fitur ini, aktifin ya!
3. Atur Mode Performa
Kalau kamu cuma buka-buka dokumen atau browsing, coba turunin mode performa laptop ke "Power Saver". Mode ini akan membatasi kinerja prosesor dan komponen lainnya, sehingga laptop tidak bekerja terlalu keras. Ini bisa mengurangi beban kerja laptop dan menjaga suhunya tetap dingin.
Tapi, kalau kamu sedang nge-game atau melakukan tugas berat, kamu bisa naikkan mode performa ke "High Performance". Namun, ingat ya, mode ini akan membuat laptop lebih boros daya dan cepat panas. Jadi, sesuaikan penggunaannya dengan kebutuhanmu.
4. Jangan Biarkan Laptop Terlalu Panas
Kalau kamu merasa laptop mulai panas, istirahatkan dulu. Biarkan suhunya turun sebelum lanjut digunakan. Overheating bukan cuma bikin laptop lemot, tapi juga bisa merusak komponen internal seperti prosesor, VGA, dan tentu saja baterai.
Untuk memantau suhu laptop, kamu bisa install aplikasi monitoring seperti HWMonitor atau Core Temp. Kalau suhu laptop sering di atas 80°C, itu tanda kamu perlu lebih memperhatikan sistem pendinginnya. Jangan lupa bersihkan kipas dan heatsink secara berkala dari debu yang menumpuk.
5. Update Software dan Driver
Pastikan sistem operasi dan driver laptop selalu up-to-date. Kadang, update software bisa memperbaiki manajemen daya dan performa laptop. Misalnya, update driver VGA bisa bikin laptop lebih efisien saat menjalankan aplikasi berat, sehingga tidak cepat panas.
Selain itu, beberapa laptop punya software khusus dari produsen yang bisa mengatur pengisian daya dan performa. Contohnya, Lenovo punya Vantage, Dell punya Power Manager, dan ASUS punya Armoury Crate. Manfaatkan software ini untuk mengoptimalkan penggunaan laptopmu.
Jadi, main laptop sambil dicas itu boleh-boleh aja, asalkan kamu aware dengan kondisi laptop. Jangan sampai kebiasaan ini bikin laptop kamu overheat atau baterainya cepat rusak. Dengan memperhatikan tips di atas, kamu bisa tetap produktif tanpa khawatir merusak perangkat kesayangan.
Nah, gimana? Sudah lebih jelas kan? Kalau kamu punya pengalaman atau tips lain seputar penggunaan laptop, yuk share di kolom komentar! Jangan lupa like dan share artikel ini biar lebih banyak orang yang tahu. Sampai jumpa di artikel berikutnya, Sobat Teknisi!