Dioda Bridge: Pengertian, Simbol, Cara Kerja, dan Karakteristik

Dioda Bridge


Dioda Bridge: Pengertian, Simbol, Cara Kerja, dan Karakteristik - Dioda Bridge, atau sering disebut juga sebagai jembatan dioda, adalah salah satu komponen penting dalam elektronika. Fungsinya sangat krusial dalam rangkaian penyearah, yaitu mengubah arus bolak-balik (AC) menjadi arus searah (DC).

Dalam artikel ini, kita akan membahas pengertian, simbol, cara kerja, serta karakteristik dari dioda bridge.


Pengertian Dioda Bridge

Dioda Bridge adalah rangkaian yang terdiri dari empat dioda yang disusun dalam bentuk segi empat atau jembatan. Rangkaian ini digunakan untuk menyearahkan arus listrik bolak-balik menjadi arus searah. Pada dasarnya, dioda bridge memanfaatkan sifat dasar dioda yang hanya mengalirkan arus dalam satu arah. Hal ini memungkinkan rangkaian untuk mengkonversi kedua polaritas tegangan AC menjadi tegangan DC.


Dioda Bridge sering digunakan dalam catu daya, motor listrik, dan berbagai perangkat elektronik lainnya karena kemampuannya untuk menghasilkan arus DC yang lebih stabil dibandingkan dengan menggunakan dioda tunggal.


Simbol Dioda Bridge

simbol dioda bridge


Simbol dioda bridge pada diagram rangkaian listrik terlihat seperti empat dioda yang tersusun membentuk jembatan. Berikut adalah rincian simbolnya:


  • Empat dioda: Setiap dioda memiliki simbol standar dioda, yaitu segitiga dengan garis horizontal pada ujung segitiga, menunjukkan arah arus yang diizinkan.
  • Input AC: Dua ujung rangkaian digunakan sebagai input untuk arus bolak-balik (AC), biasanya ditandai dengan simbol sinyal AC.
  • Output DC: Dua ujung lainnya digunakan sebagai output arus searah (DC), ditandai dengan simbol positif (+) dan negatif (-).


Cara Kerja Dioda Bridge

Prinsip kerja dioda bridge pada dasarnya serupa dengan empat dioda penyearah biasa yang diatur dalam bentuk rangkaian jembatan. Fungsinya pun mirip dengan cara kerja penyearah gelombang penuh (Full Wave Rectifier). Untuk memahami lebih detail mengenai cara kerja dioda bridge, kita bisa merujuk pada gambar berikut:

Cara Kerja Dioda Bridge

Seperti yang terlihat pada gambar, empat dioda yang ditandai dengan D1, D2, D3, dan D4 disusun dalam konfigurasi "seri berpasangan," di mana hanya dua dioda yang akan menghantarkan arus pada satu sisi sinyal atau setengah siklus gelombang (half cycle).


Ketika sinyal positif (+) diterapkan pada Input-1 dan sinyal negatif (-) pada Input-2 dari jembatan dioda, D1 dan D2 akan berada dalam kondisi bias maju (forward bias), memungkinkan arus melewati sinyal positif tersebut, sementara D3 dan D4 berada dalam kondisi bias terbalik (reverse bias) yang menghalangi arus negatifnya (lihat gambar (a)).


Kemudian, ketika sinyal berubah menjadi negatif (-) pada Input-1 dan positif (+) pada Input-2, D3 dan D4 akan beralih ke kondisi bias maju yang memungkinkan arus mengalir, sedangkan D1 dan D2 berada dalam bias terbalik yang menghalangi arus sinyal negatif (lihat gambar (b)). Hasil dari penyearah gelombang penuh dapat dilihat pada gambar (c).


Karakteristik Dioda Bridge

Dioda Bridge memiliki beberapa karakteristik utama yang membuatnya banyak digunakan dalam berbagai aplikasi elektronik. Berikut adalah beberapa di antaranya:


  • Efisiensi tinggi: Dioda bridge lebih efisien daripada penyearah setengah gelombang karena memanfaatkan kedua siklus dari sinyal AC.
  • Tegangan drop rendah: Meskipun setiap dioda memiliki penurunan tegangan sekitar 0,7V, total penurunan tegangan tetap lebih rendah dibandingkan dengan metode lainnya.
  • Kapasitas arus tinggi: Dioda bridge dapat menangani arus yang cukup besar, tergantung pada spesifikasi dioda yang digunakan.
  • Ukuran kompak: Dioda bridge sering tersedia dalam bentuk modul yang kompak, memudahkan penggunaannya dalam berbagai aplikasi elektronika.
  • Mudah dipasang: Dioda bridge yang berbentuk modul biasanya dilengkapi dengan empat terminal untuk input dan output, membuatnya mudah diintegrasikan ke dalam rangkaian listrik.


Aplikasi Dioda Bridge

Dioda bridge banyak digunakan dalam berbagai aplikasi, di antaranya:


  • Catu daya: Penggunaan paling umum adalah dalam catu daya yang mengubah tegangan AC dari jaringan listrik menjadi tegangan DC yang dibutuhkan oleh perangkat elektronik.
  • Motor DC: Motor DC membutuhkan tegangan arus searah untuk bekerja, dan dioda bridge digunakan untuk mengubah sinyal AC menjadi DC.
  • Inverter: Dalam inverter, dioda bridge digunakan untuk mengubah sinyal DC kembali menjadi AC, meskipun dengan gelombang yang berbeda.



Dioda Bridge merupaka n komponen penting yang memungkinkan konversi arus bolak-balik menjadi arus searah dengan efisiensi tinggi. Melalui penggunaan empat dioda yang diatur dalam bentuk jembatan, arus AC dapat diubah menjadi DC dengan stabil dan konsisten. Dengan karakteristik efisiensi tinggi dan kapasitas arus yang besar, dioda bridge menjadi pilihan utama dalam berbagai aplikasi elektronik, mulai dari catu daya hingga motor DC.


Untuk informasi lebih lanjut tentang rangkaian listrik dan komponen elektronika lainnya, kunjungi Kelasteknisi.com, tempat Anda bisa mendapatkan artikel-artikel yang bermanfaat dan mendalam tentang teknik listrik dan elektronik.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url