Mengetahui Cara Kerja Rotary Encoder dan Jenisnya

Rotary Encoder


Rotary encoder adalah komponen yang digunakan untuk mengukur rotasi poros atau as. Komponen ini sering digunakan pada tombol volume dalam perangkat audio, kontroler game DIY, atau sebagai perangkat input untuk berbagai proyek Arduino atau Raspberry Pi. Artikel ini ditujukan untuk penggemar dan DIY enthusiast yang berencana menggunakan rotary encoder dalam sirkuit mereka.


Jenis-jenis Rotary Encoder

Rotary encoder dibagi menjadi dua jenis:


  • Absolute Encoder: Memberikan posisi rotasi absolut dari poros.
  • Incremental Encoder: Memberikan "langkah" dalam kedua arah sehingga Anda dapat mengetahui arah dan kecepatan putaran.

Pada artikel ini, kita akan fokus pada incremental rotary encoder, yang merupakan jenis yang paling umum digunakan.


Cara Kerja Rotary Encoder

Di dalam rotary encoder, terdapat disk dengan zona kontak yang terdistribusi secara merata. Disk ini berputar saat Anda memutar poros. Zona kontak ini terhubung ke pin umum (COM). Di bawah disk ini, terdapat dua kontak statis, masing-masing terhubung ke salah satu dari dua pin lainnya.

Cara Kerja Rotary Encoder


Proses Kerja

Ketika Anda memutar poros ke satu arah, zona kontak akan membuat kontak dengan kontak B terlebih dahulu sebelum membuat kontak dengan kontak A. Sebaliknya, saat Anda memutar ke arah yang berlawanan, zona kontak akan membuat kontak dengan kontak A terlebih dahulu.


Dengan memeriksa kontak mana yang terhubung dengan pin umum terlebih dahulu, Anda dapat menentukan arah rotasi.

Cara Kerja Rotary Encoder


Menghubungkan Rotary Encoder

Rotary encoder memiliki tiga pin: A, B, dan COM.


  • Pin A dan B berfungsi sebagai saklar yang akan terhubung ke pin COM saat tertutup.
  • Anda dapat menghubungkan pin COM ke GND untuk mendapatkan sinyal LOW setiap kali salah satu dari pin A atau B terhubung ke pin umum.
  • Gunakan resistor pull-up untuk masing-masing pin (A dan B) agar dalam kondisi normal HIGH.


Menghindari Kontak Bouncing

Untuk menghindari bouncing kontak, biasanya digunakan rangkaian filter. Ini hanya berupa resistor dan kapasitor. Anda dapat menemukan contoh rangkaian filter di lembar data rotary encoder Anda.


Berikut adalah rangkaian yang disarankan dari lembar data encoder PEL12S:

disarankan dari lembar data encoder PEL12S



Skema Penghubungan Rotary Encoder ke Arduino

Menghubungkan rotary encoder ke arduino


Bagaimana cara menghubungkan rotary encoder ke Arduino atau Raspberry Pi mungkin tidak langsung terlihat jelas. Namun, jika Anda melihat lebih dekat, Anda akan mendapatkan skema yang terlihat seperti ini:



Setelah itu, Anda perlu menambahkan kode yang memeriksa apakah Pin A menjadi LOW sebelum Pin B menjadi LOW (arah A), atau sebaliknya (arah berlawanan).


Kesimpulan

Rotary encoder adalah komponen yang sangat berguna untuk proyek elektronik Anda, terutama jika Anda ingin menambahkan kontrol rotasi ke sirkuit Anda. Dengan memahami cara kerja dan cara menghubungkannya, Anda dapat mengintegrasikan rotary encoder ke dalam berbagai proyek DIY Anda.


Jangan ragu untuk berbagi pendapat atau pertanyaan Anda di kolom komentar di bawah! Baca juga artikel menarik lainnya di Kelasteknisi.com. Semoga bermanfaat!

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url