Transistor NPN dan PNP: Simbol, Bahan, dan Prinsip Kerjanya


Dalam dunia elektronik, memahami komponen-komponen dasar seperti transistor sangatlah penting. Salah satu jenis transistor yang sering digunakan adalah transistor BJT (Bipolar Junction Transistor). Dalam artikel ini, Kelas Teknisi akan membahas secara mendalam tentang dua tipe utama transistor BJT, yaitu transistor NPN dan PNP.

Anda akan mengetahui perbedaan, bahan pembentukan, serta prinsip kerja dari kedua jenis transistor ini. Mari kita mulai dengan mengenal lebih jauh apa itu transistor NPN dan PNP serta peran pentingnya dalam rangkaian elektronik.


Apa itu Transistor NPN dan PNP

Transistor NPN dan PNP adalah dua varian dari transistor BJT (Bipolar Junction Transistor). Transistor BJT memiliki tiga terminal: Basis, Kolektor, dan Emitor. Setiap terminal memiliki fungsi tersendiri:


Kaki Emitor berfungsi sebagai pemancar, melepaskan elektron-elektron dan sebagai pintu masuk arus positif (+) atau pembawa muatan.


Kaki Kolektor bertindak sebagai pengumpul, menyalurkan elektron-elektron keluar dari transistor, dan sebagai pintu keluarnya hasil pengolahan transistor dalam bentuk frekuensi dan getaran listrik satu fasa (searah).


Kaki Basis, berfungsi mengatur gerakan elektron dari emitor yang keluar melalui kolektor dan juga sebagai kemudi atau pengendali dan pintu masuknya sinyal.


Baca Juga: Resistor: Pengertian, Fungsi, Jenis, dan Cara Menghitungnya.


Simbol Transistor NPN dan PNP


Simbol transistor PNP dan NPN dapat dibedakan meskipun hampir serupa. Tipe transistor PNP memiliki simbol dengan tanda panah yang mengarah ke dalam lingkaran. Sebaliknya, tipe transistor NPN memiliki simbol dengan tanda panah yang mengarah keluar lingkaran.




Bahan Pembentukan Transistor NPN dan PNP


Ketika bahan semikonduktor jenis PN dan NP dipertemukan, terbentuklah transistor dengan dua kemungkinan:


Jika bahan jenis N-nya dipertemukan, maka terbentuk transistor jenis PNP. Transistor PNP pada dasarnya adalah dua dioda yang kedua kaki anodanya dipertemukan menjadi kaki basis transistor.



Jika bahan jenis P-nya dipertemukan, maka terbentuk transistor jenis NPN. Transistor NPN pada dasarnya adalah dua dioda yang kedua kaki katodanya dipertemukan menjadi kaki basis transistor.


Dengan demikian, dikenal dua jenis transistor yaitu PNP dan NPN yang memiliki sifat berkebalikan meskipun prinsip kerjanya sama.


Baca Juga: Silicon controlled rectifier (SCR), Pengertian, Cara Kerja, dan Karakteristik.


Prinsip Kerja Transistor NPN dan PNP


Prinsip kerja transistor PNP adalah arus mengalir dari emitor menuju kolektor. Pada PNP, jika arus mengalir pada kaki basis, maka transistor tidak bekerja. Arus akan mengalir apabila kaki basis dihubungkan ke ground (-), yang menginduksi arus dari emitor ke kolektor. Jika basis diberi tegangan, arus basis harus lebih kecil dari arus yang mengalir dari emitor ke kolektor.


Penggunaan transistor PNP mulai jarang digunakan dan semakin sulit ditemukan di pasaran. Transistor PNP adalah transistor negatif yang bekerja jika basis dialiri arus negatif (-) dan memiliki lapisan semikonduktor sebagai berikut:


  • Emitor: Semikonduktor negatif.
  • Basis: Semikonduktor positif.
  • Kolektor: Semikonduktor negatif.

Prinsip kerja transistor NPN adalah arus mengalir dari kolektor menuju emitor. Jika basis diberi tegangan, arus basis harus lebih kecil dari arus yang mengalir dari kolektor ke emitor. Untuk mengalirkan arus tersebut, diperlukan sambungan ke sumber positif (+) pada kaki basis. Ketika basis diberi tegangan hingga mencapai titik saturasi, arus dari kolektor ke emitor terinduksi.


Transistor NPN akan aktif jika arus yang melalui basis berkurang, sehingga arus yang mengalir dari kolektor ke emitor akan berkurang hingga titik cutoff. Penurunan ini sangat cepat karena perbandingan penguatan antara basis dan kolektor melebihi 200 kali. Transistor NPN adalah transistor positif yang bekerja jika basis dialiri arus positif (+) dan memiliki lapisan semikonduktor sebagai berikut:


  • Emitor: Semikonduktor positif.
  • Basis: Semikonduktor negatif.
  • Kolektor: Semikonduktor positif.

Penutup

Memahami transistor NPN dan PNP serta cara kerjanya merupakan pengetahuan dasar yang sangat berharga bagi setiap teknisi elektronik. Dengan memahami perbedaan dan fungsi masing-masing jenis transistor, Anda dapat mengoptimalkan penggunaannya dalam berbagai aplikasi elektronik.

Teruslah belajar dan memperdalam pengetahuan Anda tentang komponen-komponen elektronik bersama Kelas Teknisi. Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat menjadi referensi yang berguna dalam perjalanan Anda menjadi teknisi yang handal.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url