Mengapa Tagihan Listrik Tinggi? Cek 7 Alat Elektronik Ini

Mengapa Tagihan Listrik Tinggi? Cek 7 Alat Elektronik Ini


Gelombang keluhan masyarakat Indonesia terkait peningkatan tagihan listrik baru-baru ini cukup menghebohkan. Sebab, kenaikan tagihan tersebut dianggap sangat signifikan dan mengejutkan. Banyak yang merasa konsumsi listrik mereka tidak seberapa, sehingga lonjakan ini terkesan tidak masuk akal. 

Namun, realitanya, berbagai perangkat elektronik rumah tangga ternyata diam-diam menyedot banyak daya listrik meskipun digunakan dalam durasi singkat. Apa saja peralatan elektronik tersebut? Mari kita telusuri tujuh perangkat elektronik rumah tangga yang kerap kali menjadi biang keladi boros listrik.


7 Alat Elektronik Rumah Tangga yang Menghisap Listrik Terbanyak


1. AC (Air Conditioner)

Sebagai negara beriklim tropis, penggunaan AC di rumah atau kantor sudah menjadi hal lumrah. Namun, AC ternyata memerlukan daya listrik yang tidak sedikit untuk mendinginkan ruangan, terlebih jika dioperasikan tanpa henti. Oleh karena itu, bijaklah dalam mengatur penggunaan AC sesuai kebutuhan. Bila jumlah orang dalam ruangan tidak banyak, sebaiknya turunkan suhu AC dan pastikan ruangan tertutup rapat agar AC tidak bekerja dua kali lipat untuk menjaga kesejukan.


2. Lampu

Lampu juga menjadi salah satu perangkat yang dapat menguras daya listrik. Lampu dengan jenis bohlam biasa atau frekuensi tinggi cenderung menggunakan energi lebih banyak. Beralihlah ke lampu LED yang lebih hemat energi meskipun sedikit lebih mahal di awal, karena selain ramah lingkungan, lampu LED juga memiliki usia pakai lebih lama. Upayakan untuk menyalakan lampu hanya saat benar-benar diperlukan guna menghemat penggunaan listrik.


3. Mesin Cuci

Mesin cuci merupakan perangkat elektronik yang hampir selalu ada di setiap rumah. Jenis dan kapasitas mesin cuci berpengaruh pada penggunaan daya, yang umumnya sekitar 250-300 watt per penggunaan, belum termasuk fitur pengering. Jika mesin cuci dilengkapi pemanas air, penggunaan daya bisa melonjak hingga 2.250 watt. Untuk menghindari pemborosan listrik, gunakan mesin cuci sesuai kapasitas yang dianjurkan dan jemur pakaian di bawah sinar matahari untuk proses pengeringan.


4. Kulkas

Berbeda dengan mesin cuci, kulkas harus terus menyala 24 jam untuk menjaga kesegaran makanan dan minuman. Salah satu cara menghemat listrik kulkas adalah dengan mengurangi frekuensi membuka dan menutup pintu kulkas, karena setiap kali pintu dibuka, suhu di dalam kulkas meningkat sehingga membutuhkan energi lebih untuk mendinginkan kembali.


5. Pompa Air

Rumah yang menggunakan pompa air untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari biasanya tidak terhubung dengan PDAM, melainkan mengambil air langsung dari sumur. Mengurangi frekuensi penggunaan pompa air dengan cara menampung air di bak besar dapat menjadi salah satu strategi menghemat listrik.


6. Setrika

Sebagai pasangan setia mesin cuci, setrika juga merupakan perangkat yang menyedot daya listrik cukup besar, sekitar 300 watt per pemakaian. Agar lebih hemat, setrikalah pakaian dalam jumlah banyak sekaligus untuk mengurangi frekuensi penggunaan setrika.


7. Rice Cooker

Rice cooker, alat elektronik yang tak bisa dilepaskan dari kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia, ternyata juga memakan daya listrik yang signifikan, sekitar 395 watt, terutama jika dilengkapi dengan fitur penghangat nasi. Untuk mengurangi konsumsi listrik, hindari penggunaan perangkat elektronik lain di dapur saat memasak nasi, kecuali kulkas.


Demikianlah tujuh perangkat elektronik rumah tangga yang paling banyak mengonsumsi listrik. Setelah mengetahui hal ini, Anda bisa mulai menerapkan langkah-langkah penghematan listrik yang telah disebutkan. Alternatif lain untuk menekan lonjakan tagihan listrik adalah dengan menggunakan sumber energi terbarukan seperti energi surya.

Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan Anda. Jangan lupa kunjungi blog Kelasteknisi.com untuk informasi lebih lanjut tentang kelistrikan lainnya.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url