Apa Itu Supply Chain Management? Konsep, Komponen, dan Manfaatnya

Supply Chain Management


Hai! Pernahkah Anda membaca berita tentang kelangkaan sembako yang terjadi akibat penutupan banyak pabrik selama krisis ekonomi? Atau, pernahkah Anda menyimak kabar mengenai perang antara Ukraina dan Rusia yang menghambat impor gandum ke Indonesia? Ya, semua itu berkaitan dengan manajemen rantai pasokan atau yang biasa dikenal sebagai Supply Chain Management, teman-teman! Jadi, apa sebenarnya yang dimaksud dengan supply chain management?


Manajemen rantai pasokan menjaga mekanisme penawaran dan permintaan agar tetap berjalan lancar, sehingga akses terhadap barang atau jasa dapat terpenuhi. Namun, manajemen rantai pasokan tidak hanya mencakup barang dan jasa saja, tetapi juga bagaimana seseorang bekerja hingga cara mereka bersantai. Sistem ini sangat krusial untuk menjaga stabilitas ekonomi dan kelangsungan masyarakat.


Nah, tapi tahukah Anda bahwa Supply Chain Management adalah salah satu mata kuliah utama yang dipelajari di Program Studi Teknik Industri? Jika Anda belum mengetahuinya, mari kita pelajari lebih dalam bersama-sama melalui tulisan ini, teman-teman.


Apa itu Supply Chain Management?


Berdasarkan buku yang berjudul "Dasar-Dasar Teknik Elektronika" yang ditulis Farid Mulyana, dkk (2022), Supply Chain Management (SCM) atau manajemen rantai pemasok adalah sebuah sistem integrasi lintas fungsi maupun organisasi dalam hal produksi dan pengiriman produk ke pelanggan. Sistem ini menitikberatkan pada aliran proses barang atau jasa mulai dari pemasok, manufaktur, pengecer, hingga konsumen sebagai satu kesatuan yang saling terhubung tanpa sekat dan berlangsung secara transparan.


Secara sederhana, konsep SCM adalah strategi yang mencakup kegiatan produksi, pengiriman, dan distribusi produk (baik barang maupun jasa) dari perusahaan hingga sampai ke tangan pelanggan. Konsep ini digunakan untuk melihat bagaimana seseorang atau tim mengelola produktivitas, kualitas, dan efisiensi operasional dalam sebuah perusahaan.


Namun, perlu diingat bahwa Supply Chain dan Supply Chain Management itu berbeda, lho!


Supply Chain (SC) adalah jaringan antara perusahaan dan pemasok saja, sedangkan SCM adalah rangkaian proses pengelolaan yang melibatkan pemasok dan pelanggan. Sistem ini menjadi fondasi untuk memenuhi kebutuhan konsumen sesuai dengan bisnis yang dijalankan. Sederhananya, SC tidak sekompleks SCM.


Perlu kita pahami juga, rantai pasokan dalam bisnis tidak selalu sama. Pada versi paling dasar, rantai pasokan mencakup perusahaan, pemasok, dan pelanggan perusahaan tersebut. Namun, pada skala yang lebih besar, rantai ini bisa melibatkan lebih banyak pihak.


Komponen Dasar dari Supply Chain Management


Konsep ini menyangkut pola pendistribusian produk yang dapat menggantikan pola-pola distribusi yang ada agar lebih optimal. Pola ini mencakup jadwal produksi, aktivitas distribusi, dan logistik. Dalam praktiknya, SCM melibatkan sejumlah komponen penting. Komponen-komponen ini tidak hanya melibatkan manufaktur dan pemasok, tetapi juga melibatkan pengecer, grosir, produsen, hingga konsumen. Berikut adalah beberapa komponen dasarnya:


1. Plan

Kesuksesan SCM dapat direncanakan melalui proses penentuan strategi dan tujuan yang diinginkan, agar tercapai efisiensi dan efektivitas biaya serta kualitas produk.


2. Source

Dalam konteks ini, perusahaan harus memilih pemasok bahan baku yang terbaik. Oleh karena itu, penting untuk menetapkan harga pasar yang kompetitif, mengelola pengiriman, pembayaran bahan baku, dan menjaga hubungan baik dengan pemasok. Tanpa komponen ini, bahan baku berkualitas tinggi pun tidak akan maksimal penggunaannya.


3. Make

Ini adalah fase paling krusial dalam keseluruhan proses SCM, yaitu fase produksi. Penting untuk menyusun jadwal kegiatan yang diperlukan dalam proses produksi, uji coba, pengemasan, hingga persiapan pengiriman produk, baik itu barang maupun jasa.


4. Deliver

Produk atau jasa yang sudah dihasilkan harus didistribusikan dengan baik. Pengelolaan gudang, pemilihan distributor (ekspedisi), dan sistem pembayaran merupakan aspek penting dalam proses ini.


5. Return

Selain mendapatkan keuntungan berupa uang atau balas jasa dari pemenuhan kebutuhan konsumen, penting juga untuk membangun jaringan yang fleksibel dan responsif terhadap produk kita. Misalnya melalui layanan aduan, Focus Group Discussion, atau Gathering di beberapa momen penting. Dengan cara ini, kita bisa mengevaluasi apakah performa bisnis sudah sesuai dengan tujuan awal SCM.


Apa Manfaat dari Supply Chain Management?


1. Kepuasan konsumen

Prinsip utamanya adalah menjaga kepuasan pelanggan agar tetap setia pada produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan.


2. Peningkatan pendapatan dan laba

Seiring dengan meningkatnya jumlah pelanggan setia, pendapatan perusahaan juga akan meningkat, yang pada akhirnya akan meningkatkan laba.


3. Pengurangan biaya

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, prinsip SCM adalah membuat proses produksi dan distribusi seefektif dan seefisien mungkin. SCM bermanfaat untuk menekan biaya produksi maupun distribusi tanpa mengorbankan kualitas produk atau hak-hak pekerja yang terlibat.


4. Perusahaan Semakin Besar

Dengan keuntungan yang didapat dari proses produksi dan distribusi, perusahaan akan tumbuh semakin besar seiring waktu. Ini adalah manfaat jangka panjang dari penerapan SCM. Perusahaan yang dikelola dengan baik akan maju dan berkembang secara alami.


Kunjungi artikel-artikel lainnya di halaman Kelas Teknisi untuk mendapatkan informasi bermnafaat lainnya.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url