Apa itu Relay, Fungsi, Cara Kerja, dan Komponennya
Pengertian Relay
Relay adalah sebuah saklar yang dioperasikan secara elektrik dan
merupakan komponen elektromekanis yang terdiri dari dua bagian utama yaitu
elektromagnet (kumparan) dan mekanis (rangkaian kontak saklar). perangkat ini menggunakan prinsip elektromagnetik untuk menggerakkan kontak saklar, sehingga
dengan arus listrik yang kecil dapat menghantarkan listrik bertegangan lebih
tinggi.
Relay dibutuhkan dalam rangkaian elektronik sebagai eksekutor dan
antarmuka antara beban dan sistem kendali elektronik yang berbeda sumber daya.
Secara fisik, saklar atau kontaktor dengan elektromagnet relay
terpisah, sehingga beban dan sistem kontrol terpisah.
Relay dapat digunakan untuk mengontrol motor AC dengan rangkaian
kontrol DC atau beban lain dengan sumber tegangan yang berbeda antara rangkaian
kontrol dan beban. Aplikasi relay termasuk kontrol ON/OFF beban dengan sumber
tegangan berbeda, selektor atau pemilih hubungan, eksekutor rangkaian tunda,
dan protektor atau pemutus arus dalam kondisi tertentu.
Titik kontak relay terdiri dari dua jenis:
- Normally Close
(NC), yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan selalu dalam posisi tertutup.
- Normally Open
(NO), yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan selalu dalam posisi terbuka.
Karena relay merupakan jenis saklar, istilah Pole dan Throw yang
digunakan pada saklar juga berlaku pada relay. Berikut penjelasan singkat
mengenai istilah Pole dan Throw:
- Pole: Banyaknya
kontak yang dimiliki oleh sebuah relay.
- Throw: Banyaknya
kondisi yang dimiliki oleh sebuah kontak.
Berdasarkan jumlah Pole dan Throw, relay dapat digolongkan menjadi:
- Single Pole
Single Throw (SPST): memiliki empat terminal, dua untuk saklar
dan dua untuk kumparan.
- Single Pole
Double Throw (SPDT): memiliki lima terminal, tiga untuk saklar
dan dua untuk kumparan.
- Double
Pole Single Throw (DPST): memiliki enam terminal, dengan dua
pasang terminal untuk saklar dan dua terminal untuk kumparan. Relay DPST
dapat dijadikan dua saklar yang dikendalikan oleh satu kumparan.
- Double Pole
Double Throw (DPDT): memiliki delapan terminal, dengan enam
terminal sebagai dua pasang relay SPDT yang dikendalikan oleh satu
kumparan. Dua terminal lainnya untuk kumparan.
Selain golongan relay di atas, terdapat relay yang memiliki lebih
dari dua Pole dan Throw, seperti 3PDT (Triple Pole Double Throw) atau 4PDT
(Four Pole Double Throw).
Cara Kerja Relay
Cara kerja relay pada intinya melibatkan kumparan dan kontak. Saat
arus listrik mengalir ke kumparan, medan magnet terbentuk yang akan menarik
atau mendorong kontak relay, sehingga mengubah status sambungan menjadi terbuka
atau tertutup.
Fungsi Relay
Beberapa fungsi relay yang umum diaplikasikan dalam peralatan
elektronik antara lain:
- Digunakan
untuk menjalankan fungsi logika.
- Digunakan
untuk memberikan fungsi penundaan waktu.
- Digunakan
untuk mengendalikan sirkuit tegangan tinggi dengan sinyal tegangan rendah.
Ada juga relay yang berfungsi melindungi motor atau komponen lain
dari kelebihan tegangan atau hubung singkat.
Komponen-Komponen Relay
Pada dasarnya, relay terdiri dari empat komponen dasar:
1. Elektromagnet (Kumparan)
Elektromagnet atau kumparan adalah komponen utama dalam relay yang bertugas mengubah energi listrik menjadi energi magnetik. Ketika arus listrik mengalir melalui kumparan, medan magnet yang dihasilkan akan menarik inti besi yang bergerak, yang dikenal sebagai armature.
Medan magnet ini adalah inti dari operasi relay, karena ia memungkinkan kontak
untuk membuka atau menutup sirkuit listrik. Tanpa elektromagnet, relay tidak
akan bisa berfungsi.
2, Armature
Armature adalah bagian yang bergerak dalam relay yang berinteraksi langsung dengan elektromagnet. Ketika elektromagnet menghasilkan medan magnet, armature akan ditarik atau didorong, tergantung pada desain relay.
Gerakan armature ini adalah yang menyebabkan saklar
kontak berpindah posisi, membuka atau menutup sirkuit. Armature biasanya
terbuat dari bahan feromagnetik seperti besi, yang merespon kuat terhadap medan
magnet.
3. Saklar Kontak (Switch Contact Point)
Saklar kontak adalah titik di mana sirkuit listrik dibuka atau ditutup. Ada dua jenis kontak dalam relay: kontak normally open (NO) dan kontak normally close (NC). Kontak NO akan terbuka ketika relay tidak aktif dan menutup ketika relay aktif, sedangkan kontak NC akan menutup ketika relay tidak aktif dan membuka ketika relay aktif.
Saklar
kontak inilah yang memungkinkan relay untuk mengendalikan aliran listrik dalam
sirkuit yang lebih besar, berdasarkan sinyal listrik kecil yang diterima oleh
kumparan.
4. Spring
Spring adalah komponen yang mengembalikan armature dan saklar kontak ke posisi semula setelah arus listrik pada kumparan dihentikan. Spring ini memastikan bahwa kontak kembali ke keadaan normalnya (baik terbuka maupun tertutup) ketika relay tidak lagi menerima sinyal listrik.
Spring berperan penting dalam memastikan bahwa relay berfungsi
dengan konsisten dan responsif terhadap perubahan sinyal listrik, menjaga
keandalan operasinya.
Sifat-Sifat Relay
Sifat-sifat relay meliputi:
- Impedansi
kumparan, yang biasanya ditentukan oleh tebal kawat dan jumlah lilitan.
Impedansi umumnya bernilai 1 ± 50 Kohm untuk daya hantar yang baik.
- Daya yang
dibutuhkan untuk mengoperasikan relay sama dengan tegangan dikalikan arus.
- Banyaknya kontak
jangkar dapat membuka dan menutup lebih dari satu kontak sekaligus,
tergantung pada jenis relaynya. Jarak antara kontak menentukan tegangan
maksimum yang diizinkan.
Kesimpulan
Kesimpulannya,
relay adalah komponen penting yang memastikan operasi efisien dan aman dalam
berbagai sistem elektronik, dengan berbagai aplikasi mulai dari kontrol beban
hingga proteksi peralatan listrik. Semoga artikel ini bermanfaat untuk kita
semua.
Daftar Pustaka
1. Saleh, M., & Haryanti, M. (2017). RANCANG BANGUN
SISTEM KEAMANAN RUMAH MENGGUNAKAN RELAY. Jurnal Teknologi Elektro, 8(2),
143398. https://doi.org/10.22441/jte.v8i2.1601
2. Turang, D. a. O. (2015). PENGEMBANGAN SISTEM RELAY
PENGENDALIAN DAN PENGHEMATAN PEMAKAIAN LAMPU BERBASIS MOBILE. Seminar
Nasional Informatika (SEMNASIF), 1(1). http://103.23.20.161/index.php/semnasif/article/download/1368/1243
Baca artikel menarik lainnya terkait relay:
1. Thermal Overload Relay (TOR)
2. Solid State Relay (SSR)