Mengenal TPM (Total Productive Maintenance)


Total Productive Maintenance (TPM) adalah sistem pemeliharaan terpadu yang dikembangkan dari sistem pemeliharaan preventif dan korektif serta melibatkan partisipasi semua pihak, terutama operator sebagai pengguna alat dalam melakukan pemeliharaan mesin.


Dalam penerapannya, Total Productive Maintenance menggabungkan pendekatan "Top Down" dalam penentuan target oleh manajemen puncak dan pendekatan "Bottom Up" dalam peningkatan perbaikan melalui kegiatan gugus kecil dan pemeliharaan di level bawah.


Total Productive Maintenance (TPM) didefinisikan sebagai upaya berbasis tim di seluruh perusahaan untuk membangun kualitas dan produktivitas ke dalam sistem produksi dan meningkatkan Overall Equipment Effectiveness (OEE).


Seiichi Nakajima, Wakil Presiden Japan Institute Of Plant Maintenance, mendefinisikan Total Productive Maintenance sebagai pendekatan inovatif dalam pemeliharaan dengan cara mengoptimalkan tingkat efektivitas peralatan, mengurangi atau menghilangkan kerusakan, dan melakukan pemeliharaan otonom oleh operator.


Definisi lengkap TPM mencakup lima elemen berikut:


  • TPM bertujuan untuk memaksimalkan efektivitas peralatan secara menyeluruh.
  • TPM membentuk pemeliharaan menyeluruh untuk memastikan ketahanan perusahaan secara keseluruhan.
  • TPM diterapkan oleh berbagai departemen seperti engineering, produksi, dan pemeliharaan.
  • TPM melibatkan seluruh karyawan, mulai dari manajemen puncak hingga pekerja di lantai pabrik.
  • TPM didasarkan pada promosi pemeliharaan melalui manajemen yang memotivasi, dengan aktivitas kelompok kecil yang dilakukan secara mandiri.


Total Productive Maintenance (TPM) mengusung filosofi bahwa pemeliharaan preventif dan terencana merupakan aspek krusial dalam operasional bisnis.


Berbeda dengan pendekatan tradisional, TPM mengintegrasikan pemeliharaan sebagai bagian integral proses manufaktur. Hal ini melibatkan penjadwalan waktu khusus untuk kegiatan pemeliharaan, sehingga meminimalkan downtime dan mencegah kerusakan yang tidak terduga.


Baca juga: Preventive Maintenance: Pengertian, Jenis, Manfaat, dan Perencanaannya


Mengapa Total Productive Maintenance (TPM) Penting Diimplementasikan?

Di era yang dinamis dan penuh persaingan ini, Total Productive Maintenance (TPM) menjadi kunci bagi perusahaan untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan kualitas. Berikut beberapa alasan mengapa TPM perlu dilakukan:


1. Menghilangkan Pemborosan:

  • Mengurangi waste (pemborosan) dalam berbagai aspek, seperti waktu, material, dan energi, menjadi landasan utama TPM.
  • Hal ini sejalan dengan prinsip lean manufacturing yang berfokus pada pengoptimalan sumber daya dan penghapusan waste.


2. Meningkatkan Kualitas Produk:

  • TPM memastikan mesin dan peralatan beroperasi dengan presisi tinggi, sehingga menghasilkan produk berkualitas tinggi dan konsisten.
  • Hal ini penting untuk memenuhi ekspektasi pelanggan dan memperkuat daya saing di pasar.

3. Menurunkan Biaya Total Maintenance:

  • TPM menerapkan perawatan preventif dan prediktif untuk meminimalkan downtime dan kerusakan.
  • Hal ini membantu mengurangi biaya pemeliharaan korektif dan memperpanjang umur aset.

4. Meningkatkan Efisiensi Produksi:

  • TPM fokus pada optimalisasi seluruh proses produksi, dari persiapan bahan baku hingga pengiriman produk jadi.
  • Hal ini membantu meningkatkan throughput dan menghasilkan lebih banyak produk dalam waktu yang lebih singkat.


Manfaat Penerapan TPM

  • Peningkatan produktivitas dan OPE (Overall Plant Efficiency) hingga 1,5 - 2 kali lipat.
  • Penurunan biaya produksi hingga 30%.
  • Perbaikan keluhan pelanggan.
  • Pemenuhan kebutuhan pelanggan hingga 100% (mengantarkan produk dengan tepat waktu, dalam jumlah dan kualitas yang tepat).
  • Pengurangan kecelakaan kerja.
  • Pengendalian polusi yang lebih efektif.

Semoga bermanfaat.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url