Mengenal Jenis-jenis PLC: Tipe, Output, dan Ukurannya
Sebagai salah satu komponen terpenting dalam sistem kontrol, sebagai seorang teknisi kelistrikan kita perlu mengetahui jenis-jenis PLC yang akan digunakan. Karena ada berbagai jenis Programmable Logic Controller, masing-masing dirancang dengan fungsi yang berbeda-beda.
Ukuran PLC mempengaruhi kemampuan eksekusi perintah, jumlah perintah yang dapat disimpan, serta beda masukan tenaga yang dibutuhkan.
Jenis-jenis PLC Berdasarkan Tipe, Output, dan Ukurannya
Jenis PLC dapat dibagi menjadi tiga kategori utama:
- Berdasarkan tipe
- Berdasarkan ukuran
- Berdasarkan output dan input
Mari kita bahas lebih lanjut masing-masing jenis PLC yang dapat Anda gunakan.
Tipe Utama PLC
PLC dibagi menjadi dua tipe utama:
- Fixed/Compact PLC
- Modular PLC
Kedua tipe ini adalah klasifikasi dasar yang banyak dikenal oleh masyarakat.
1. Fixed/Compact PLC
Menurut situs Electrical4U, Compact PLC adalah jenis PLC yang hardware-nya tidak dapat banyak diubah. Bagian input dan output pada PLC ini sudah terhubung langsung dengan mikrokontroler, sehingga bentuk dan cara kerja dari PLC jenis ini selalu konsisten dari satu produsen ke produsen lainnya. Jumlah I/O pada Compact PLC tidak bisa ditambah atau dikurangi.
2. Modular PLC
Sebaliknya, Modular PLC memungkinkan ekspansi I/O dengan Power Supply dan Controller yang terpisah. Jenis PLC ini lebih rumit digunakan tetapi memberikan fleksibilitas lebih besar jika dibutuhkan power atau output tambahan.
Baca Juga :Mengenal 5 Merek PLC Yang Paling Populer.
Jenis PLC Berdasarkan Ukuran
Menurut situs Basic PLC, PLC dapat diklasifikasikan berdasarkan ukurannya menjadi tiga jenis:
- Mini PLC
- Micro PLC
- Pico/Nano PLC
Perbedaan utama dari ketiga jenis ini adalah jumlah I/O yang dimiliki. Semakin kecil ukurannya, semakin sedikit jumlah I/O yang bisa digunakan.
1. Mini PLC
Memiliki I/O dari 128 hingga 512. Walaupun ukurannya "mini", jumlah I/O yang dimiliki sangat banyak, cukup untuk sistem otomasi saat ini.
2. Micro PLC
Memiliki I/O dari 15 hingga 128. Ukurannya lebih kecil, cocok untuk sistem otomasi yang lebih sederhana.
3. Pico PLC
Memiliki jumlah I/O kurang dari 15. Biasanya digunakan jika mesin tidak boleh jauh dari PLC demi keamanan atau reaksi yang cepat.
Baca Juga :PLC: Pengertian, Fungsi, dan Prinsip Kerja.
Jenis PLC Berdasarkan Output
PLC juga dapat dibagi menjadi empat jenis berdasarkan outputnya:
- Relay
- Transistor
- Triac
- Analog
Setiap jenis ini berhubungan dengan cara kerja controller dalam mengeluarkan output. Misalnya, jenis Transistor memungkinkan proses switching lebih cepat karena tidak ada komponen mekanik yang bergerak di dalam PLC. Sebaliknya, Relay lebih cocok untuk sistem otomasi yang tidak sering melakukan switching karena komponen ini bisa cepat rusak bila terlalu sering switching.
Dengan memahami jenis-jenis PLC berdasarkan tipe, ukuran, dan outputnya, Anda dapat memilih PLC yang paling tepat sesuai dengan kebutuhan sistem otomasi Anda.
Semoga bermanfaat, kunjungi artikel-artikel dari Kelas Teknisi lainnya, terima kasih.