Apa Itu Grounding Listrik dan Mengapa Penting untuk Keamanan Sistem Kelistrikan?

Banyak kecelakaan yang disebabkan oleh sistem kelistrikan yang tidak memadai. Dari sejumlah kasus tersebut, penting untuk melakukan tindakan pencegahan guna mencegah bahaya yang disebabkan oleh sistem kelistrikan yang buruk. Salah satu solusi untuk mengatasi masalah kelistrikan adalah dengan memasang grounding listrik. Namun, apakah Anda sudah mengetahui apa itu grounding listrik?


Jika belum, artikel ini akan membantu Anda memahami tentang grounding listrik, fungsinya, manfaatnya, cara kerja, serta langkah-langkah pemasangannya. Mari simak lebih lanjut untuk memperdalam pemahaman Anda!


Apa Itu Grounding?

Grounding listrik adalah proses menghubungkan kabel instalasi listrik ke tanah. Secara sederhana, prinsip dasar grounding listrik adalah memanfaatkan tanah sebagai elemen untuk menetralkan muatan listrik, sehingga dapat mengurangi risiko kecelakaan atau kerusakan akibat kelistrikan.


Muatan listrik yang ada pada berbagai peralatan listrik bisa berbahaya akibat faktor seperti lonjakan tegangan, hubungan pendek, atau arus bocor. Ketika hal ini terjadi, grounding listrik berfungsi sebagai jalur alternatif agar muatan listrik tersebut dapat mengalir ke tanah dengan aman.

Berikut ini merupakan simbol grounding:


Cara Kerja Grounding

Grounding bekerja dengan prinsip dasar bahwa arus listrik akan selalu mencari jalur dengan resistansi terendah untuk mengalir. Dalam instalasi listrik, jalur tersebut adalah kabel grounding yang dihubungkan langsung ke tanah dengan elektroda.

Saat terjadi kesalahan listrik, seperti korsleting, arus listrik akan langsung mengalir ke tanah melalui kabel grounding ini.

Proses ini mencegah arus listrik mengalir melalui tubuh manusia atau bagian logam perangkat listrik, yang bisa menyebabkan sengatan listrik atau kebakaran.

Sistem grounding biasanya terdiri dari batang logam atau pelat yang ditanam di tanah, kabel tembaga, dan konektor yang menghubungkan semua komponen ini.

Dengan grounding yang tepat, keamanan sistem listrik terjamin karena arus berlebih selalu memiliki jalur aman untuk dilepaskan ke bumi.


Fungsi Grounding dalam Instalasi Listrik

Grounding pada sistem kelistrikan berfungsi untuk menyalurkan muatan listrik berlebih dari peralatan listrik ke tanah. Fungsi ini penting untuk mencegah lonjakan tegangan yang bisa merusak peralatan atau sistem kelistrikan.


Selain itu, grounding juga memberikan perlindungan terhadap potensi bahaya listrik yang dapat terjadi akibat gangguan atau kegagalan sistem. Dengan adanya jalur grounding, arus berlebih bisa mengalir ke tanah dengan aman, sehingga mengurangi risiko kejutan listrik dan melindungi peralatan.


Baca Juga: Jenis-Jenis Sistem Pentanahan (Grounding) Berdasarkan Standar IEEE


Manfaat Grounding Listrik

Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, grounding listrik memiliki banyak manfaat, yang di antaranya:


1. Melindungi dari Kebocoran Arus Listrik

Grounding listrik berfungsi melindungi penghuni dari risiko kejutan listrik akibat kebocoran arus. Dengan adanya jalur aman, grounding bisa mencegah kecelakaan akibat kontak langsung dengan arus listrik yang berbahaya.


2. Mengurangi Risiko Kebakaran

Berdasarkan data dari Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Riau, sejumlah kebakaran yang terjadi di Jakarta disebabkan oleh masalah kelistrikan. Kebakaran ini sering kali dipicu oleh korsleting. Grounding listrik dapat membantu menghindari percikan api yang berpotensi memicu kebakaran.


3. Penangkal Petir

Grounding juga dapat digunakan untuk menyalurkan arus petir ke tanah. Namun, sistem grounding untuk instalasi listrik rumah dan penangkal petir harus dipasang terpisah agar keduanya bekerja dengan baik.


4. Melindungi Perangkat Elektronik

Pada kondisi normal, perangkat elektronik berfungsi dengan baik, namun lonjakan tegangan atau gangguan kelistrikan bisa merusak komponen perangkat. Grounding memberi jalur aman bagi arus berlebih untuk mengalir ke tanah, melindungi perangkat dari kerusakan.


5. Menstabilkan Tegangan Listrik

Grounding juga membantu menjaga stabilitas tegangan listrik, mencegah fluktuasi yang bisa merusak sistem kelistrikan.


Cara Memasang Grounding



1. Pemilihan Lokasi

Pemilihan lokasi untuk menanam elektroda grounding sangat penting. Lokasi harus memiliki tanah dengan resistansi rendah agar arus listrik dapat mengalir dengan mudah. Hindari lokasi yang dekat dengan pipa gas atau saluran air.


2. Penanaman Elektroda Grounding

Elektroda grounding harus ditanam pada kedalaman yang cukup agar dapat berfungsi dengan efektif. Kedalaman minimal yang disarankan adalah 1,5 meter. Pastikan elektroda grounding ditanam secara vertikal untuk mengoptimalkan kontak dengan tanah.


3. Pemasangan Konduktor Grounding

Konduktor grounding harus dipasang dengan baik dan terhubung erat dengan elektroda grounding. Gunakan konektor yang sesuai untuk memastikan sambungan yang kuat dan tahan lama. Pastikan konduktor grounding terlindungi dari kerusakan fisik dan korosi.


Baca juga: Mengetahui Perbedaan Grounding dan Earthing


Dengan memahami apa itu grounding listrik, Anda sekarang bisa lebih mengerti mengapa sistem ini penting untuk diterapkan dalam instalasi kelistrikan rumah atau bangunan Anda.

Untuk memastikan instalasi listrik Anda tetap aman, penting menggunakan alat grounding berkualitas yang bisa Anda temukan di penyedia peralatan listrik terpercaya seperti Kelas Teknisi.


Daftar Referensi

1. S. N. Indonesia and B. S. Nasional, “Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000),” vol. 2000, no. Puil, 2000.
2. A. B. Pulungan and A. Angraini, “Studi Kelayakan Sistem Grounding Di Fakultas Pariwisata Dan Perhotelan Universitas Negeri Padang,” vol. 7, no. 2, pp. 328–336, 2021.
3. Jamaaluddin and Sumarno, “Perencanaan Sistem Pentanahan Tenaga Listrik Terintegrasi Pada Bangunan,” JEEE-U, vol. 1, no. 1, 2017.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url