Mengenal Biomassa: Jenis, Manfaat, dan Contohnya
Seiring dengan menipisnya cadangan sumber energi fosil dan dampak buruk penggunaannya bagi manusia serta lingkungan, maka dibutuhkan energi alternatif untuk menggantikan energi tersebut.
Salah satu jenis sumber
energi yang dapat dijadikan alternatif adalah biomassa. Sumber energi terbarukan ini memiliki
kemiripan dengan energi fosil karena sama-sama berasal dari makhluk hidup.
Biomassa
merupakan salah satu energi terbarukan sehingga keberadaannya dapat
berkelanjutan. Potensi biomassa di Indonesia cukup besar. penggunaannya yang dapat diolah menjadi bahan bakar memberikan beberapa keuntungan, antara lain meningkatkan
efisiensi energi, menghemat biaya, dan mengurangi jumlah limbah di lingkungan.
Nah, pada artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang pengertian biomassa, jenis-jenis, manfaat, serta contonya. Yuk, simak ulasan berikut ini.
Pengertian Biomassa
Biomassa adalah bahan
organik yang berasal dari organisme di bumi dan dihasilkan melalui proses
fotosintesis. Contoh biomassa meliputi tanaman, limbah pertanian, kotoran
ternak, rumput, pepohonan, dan banyak lainnya.
Sebagai bentuk perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi, biomassa diharapkan menjadi solusi atas
menipisnya sumber daya alam tak terbarukan. Salah satunya dengan
membangun Pembangkit listrik tenaga biomassa (PLTBM).
Jenis-jenis Biomassa
Biomassa dapat
dikategorikan menjadi beberapa jenis berdasarkan pembentuknya:
1. Biodiesel
Jenis biomassa yang pertama adalah biodiesel, merupakan
minyak yang dihasilkan dari tumbuhan atau hewan yang berfungsi sebagai
alternatif pengganti solar untuk kendaraan bermesin diesel. Biodiesel berasal
dari bahan baku seperti minyak sawit mentah (Crude Palm Oil), minyak jarak,
minyak nyamplung, minyak kelapa, minyak ikan, hingga Palm Fatty Acid Distillate
(PFAD).
Karena karakteristik
fisiknya mirip dengan solar, biodiesel dapat digunakan sebagai pengganti bahan
bakar solar dalam mesin diesel. Meskipun tidak mengandung bahan bakar fosil,
biodiesel dapat dicampur dengan solar dalam proporsi tertentu.
Biodiesel dapat
diaplikasikan pada mesin diesel tanpa memerlukan modifikasi, serta memungkinkan
efisiensi penggunaan bahan bakar.
2. Biogas
Jenis biomassa selanjutnya adalah biogas. Biogas merupakan gas alami
yang dihasilkan dari penguraian bahan organik oleh bakteri anaerob dan
digunakan dalam produksi energi.
Biogas berbeda dengan
gas alam karena biogas merupakan sumber energi terbarukan
yang diproduksi secara biologis melalui pencernaan anaerobik.
Biogas utamanya terdiri
dari gas metana, karbon dioksida, dan sejumlah kecil nitrogen, hidrogen, serta
karbon monoksida.
Dikutip dari
Encyclopedia Britannica, biogas dapat terbentuk secara alami ditumpukan kompos,
sebagai gas rawa, dan sebagai hasil dari fermentasi enterik pada hewan
ruminansia.
Selain itu, biogas juga
dapat dihasilkan dalam digester anaerobik dari kotoran hewan atau sisa tumbuhan
yang dikumpulkan dari tempat pembuangan akhir.
3. Bioetanol
Bioetanol adalah sejenis
bahan bakar yang dibuat dari bahan organik. Bioetanol berasal dari tanaman atau
biomassa melalui proses fermentasi atau pengolahan kimia.
Proses ini mengubah gula
yang terkandung dalam tanaman menjadi etanol, yang merupakan bentuk alkohol.
Bioetanol dapat
digunakan sebagai pengganti atau campuran dengan bahan bakar fosil, seperti
bensin.
Terdapat dua jenis
bioetanol atau bahan bakar etanol, yaitu bioetanol tingkat industri dan
bioetanol tingkat netral.
Perbedaannya terletak
pada kadar etanolnya, di mana bahan bakar etanol tingkat industri memiliki
kadar sebesar 90-94%.
Sementara itu, tingkat
netral, yang sering digunakan dalam minuman keras, memiliki kadar sebesar
94-99,5%.
4. Biofuel
Biofuel secara umum
adalah bahan bakar yang berasal dari biomassa, yaitu materi yang berasal dari
tumbuhan dan hewan. Setiap jenis biofuel diproduksi dengan cara yang berbeda.
Misalnya, etanol
diproduksi melalui proses fermentasi jagung atau tebu, sedangkan biodiesel
diproduksi dengan cara menghancurkan lemak hewani atau tumbuhan dengan bantuan
metanol.
Minyak sawit mentah
(Crude Palm Oil) melalui proses transesterifikasi, di mana secara kimia
bereaksi dengan alkohol seperti metanol atau etanol untuk menghasilkan
biodiesel.
Baca Juga: Jenis-Jenis Energi Terbarukan.
Manfaat Biomassa
Biomassa memiliki
berbagai manfaat dan keunggulan, antara lain:
1. Mengurangi Jumlah dan Dampak Limbah Organik
Biomassa dapat
memanfaatkan limbah organik dari rumah tangga dan industri sebagai sumber
energi. Dengan demikian, biomassa membantu mengurangi jumlah limbah organik
yang mencemari lingkungan dan mengurangi dampak buruk yang ditimbulkannya.
Penggunaannya juga mendukung pengelolaan limbah yang lebih efektif
dan ramah lingkungan.
2. Memperbaiki Kualitas Air
Penggunaan biomassa
sebagai sumber energi alternatif tidak menghasilkan emisi sulfur, yang merupakan salah
satu penyebab utama penurunan kualitas air. Energi fosil sering kali mengandung
sulfur yang, ketika dibakar, dapat menghasilkan asam sulfat dan menurunkan
kualitas air. Dengan biomassa, risiko tersebut dapat dihindari, sehingga
kualitas air tetap terjaga.
3. Energi yang Terus Terbarukan
Biomassa berasal dari
bahan organik seperti tumbuhan dan hewan yang dapat terus diperbarui melalui
proses alami seperti fotosintesis dan reproduksi. Oleh karena itu, energi alternatif ini merupakan sumber energi yang tidak akan habis selama ekosistemnya dijaga dengan
baik dan dikelola secara berkelanjutan.
4. Karbon Netral
Salah satu keunggulan
biomassa adalah netralitas karbonnya. Selama proses fotosintesis, tanaman
menyerap karbon dioksida dari atmosfer dan melepaskannya kembali saat dibakar
sebagai bahan bakar. Tumbuhan baru yang tumbuh kemudian menyerap kembali karbon
tersebut, sehingga siklus ini membantu mengimbangi emisi karbon dan mengurangi
dampak perubahan iklim.
5. Beragam Kegunaan
Biomassa dapat diubah
menjadi berbagai sumber bahan bakar seperti biodiesel, gas metana, dan biofuel
lainnya. Selain itu, juga dapat digunakan untuk menghasilkan panas
yang diperlukan dalam berbagai proses industri, serta untuk menggerakkan turbin
dalam pembangkit listrik. Fleksibilitas ini membuat biomassa sangat berharga
dalam memenuhi berbagai kebutuhan energi.
7. Biaya Terjangkau
Pemanfaatan biomassa
relatif lebih murah dibandingkan dengan eksplorasi dan pengeboran energi fosil.
Proses konversi biomassa menjadi energi alternatif juga sering kali lebih sederhana dan
memerlukan infrastruktur yang lebih sedikit. Hal ini membuat energi alternatif ini menjadi
pilihan yang ekonomis dan menarik bagi banyak negara.
8. Mengurangi Ketergantungan pada Fosil
Dengan menggunakan biomassa sebagai sumber energi, ketergantungan pada sumber energi fosil dan energi tak terbarukan lainnya dapat dikurangi. Ini penting untuk meningkatkan ketahanan energi dan mengurangi risiko terkait fluktuasi harga dan pasokan energi fosil. Selain itu, diversifikasi sumber energi membantu mengurangi dampak negatif lingkungan dari penggunaan bahan bakar fosil.
Contoh Biomassa
Berikut adalah beberapa
contoh biomassa yang dapat ditemukan di sekitar kita:
1. Kotoran Manusia dan Hewan
Limbah kotoran manusia
dan hewan dapat dimanfaatkan sebagai biogas, yang banyak digunakan sebagai
energi alternatif dalam rumah tangga dan industri. Proses pembuatan biogas
melibatkan fermentasi anaerobik, di mana mikroorganisme menguraikan bahan
organik tanpa kehadiran oksigen, menghasilkan gas metana.
Metana ini kemudian dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk memasak, pemanas, atau pembangkit listrik. Penggunaan biogas dari biomassa ini tidak hanya mengurangi jumlah limbah yang mencemari lingkungan, tetapi juga menyediakan sumber energi yang berkelanjutan dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
2. Tanaman Penghasil Energi
Tanaman seperti jagung,
rami, gandum, dan kedelai ditanam secara komersial untuk menghasilkan bahan
bakar seperti biodiesel, butanol, propanol, dan etanol. Proses produksi biodiesel melibatkan ekstraksi minyak dari
biji tanaman, yang kemudian diolah melalui transesterifikasi untuk menghasilkan
biodiesel.
Etanol dapat diproduksi
dari fermentasi gula yang terkandung dalam tanaman seperti jagung dan tebu.
Penggunaan tanaman penghasil energi ini sebagai biomassa tidak hanya mengurangi
emisi karbon, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi petani dengan
menyediakan pasar baru untuk hasil pertanian mereka.
3. Limbah Pertanian
Limbah dari kegiatan
pertanian seperti kotoran ternak, ampas tebu, dan jerami dapat diolah menjadi
bahan bakar untuk menghasilkan panas dan listrik. Misalnya, ampas tebu dapat
digunakan dalam pembangkit listrik tenaga biomassa, di mana ampas tersebut
dibakar untuk memanaskan boiler sehingga menghasilkan uap yang dapat menggerakkan turbin dan menghasilkan listrik.
Jerami dan kotoran
ternak dapat diolah menjadi biogas melalui fermentasi anaerobik. Dengan
mengubah limbah pertanian menjadi sumber energi biomassa, kita tidak hanya
mengurangi limbah yang mencemari lingkungan, tetapi juga menyediakan solusi
energi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
4. Kayu
Kayu merupakan salah
satu sumber biomassa yang dapat digunakan sebagai bahan bakar. Kayu dapat
dibakar untuk menghasilkan panas yang digunakan dalam memasak atau pemanas
ruangan. Selain itu, kayu juga dapat digunakan dalam pembangkit listrik tenaga
biomassa.
Dalam proses ini, kayu dibakar untuk memanaskan air dalam boiler, menghasilkan uap yang kemudian menggerakkan turbin untuk menghasilkan listrik. Penggunaan kayu sebagai biomassa membantu mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan emisi karbon, serta memanfaatkan sumber daya yang dapat diperbaharui.
Akhir Kata
Dengan memahami
definisi, manfaat, jenis, dan contoh biomassa, kita dapat lebih mengenal sumber
energi alternatif yang berpotensi mengurangi ketergantungan pada energi fosil
dan memberikan solusi untuk masalah lingkungan.
Baca juga artikel menarik lainnya di Kelas Teknisi. Semoga bermanfaat!