Mengenal Tegangan Listrik dan Klasifikasinya
Selamat datang di artikel ini yang disusun oleh Kelas Teknisi, tempat di mana pengetahuan tentang dunia teknik dan energi dipahami dengan mendalam. Dalam artikel kali ini, kita akan membahas topik yang sangat penting bagi setiap teknisi dan praktisi di bidang kelistrikan, yaitu "Tegangan Listrik dan Klasifikasinya".
Memahami konsep tegangan listrik tidak hanya penting bagi keamanan dan efisiensi penggunaan energi, tetapi juga mendukung perkembangan teknologi di berbagai sektor. Mari kita telusuri bersama jenis-jenis tegangan listrik dan pengaplikasiannya dalam kehidupan sehari-hari.
Apa itu Tegangan Listrik?
Tegangan listrik adalah beda potensial antara dua titik dalam suatu rangkaian listrik. Tegangan dilambangkan dengan huruf V dan memiliki satuan volt (V). Tegangan dapat diartikan sebagai jumlah energi yang dibutuhkan untuk memindahkan suatu unit muatan listrik dari satu tempat ke tempat lain.
Baca juga: Memahami Daya Semu, Daya Nyata, dan Daya Reaktif
Klasifikasi Tegangan Listrik
Menurut PUIL (PLN) Klasifikasi Sistem Tegangan adalah sebagai berikut :
1. Tegangan Ekstra Rendah(TER) = < 50 Volt
2. Tegangan Rendah (TR)= 50 s/d 1.000 Volt
3. Tegangan Menengah (TM)= 1 kilo Volt s/d 35 kilo Volt
4. Tegangan Tinggi (TT)= > 35 kV (kilo Volt)
Saat ini transmisi tenaga listrik di Indonesia menggunakan Tegangan Tinggi 70 kV dan 150 kV serta Tegangan Ekstra Tinggi adalah 275 kV (Inalum-Asahan) dan Jawa-Bali 500 kV. Tegangan baku untuk sistem distribusi adalah 20 kV, sedangkan untuk tegangan rendahnya 380/220 volt.
Baca juga: Rangkaian RLC, R (resistif), L (Induktif), C ( Kapasitif)
Batas-batas yang menyatakan kapan suatu tegangan dianggap tinggi, berbeda untuk setiap negara atau perusahaan tenaga listrik, tergantung dari kemajuan tekniknya atau kemajuan suatu negara. Salah satu faktor yang menentukan ialah tingginya tegangan transmisi yang dipakai tergantung kepada besarnya tenaga yang harus disalurkan dari pusat-pusat listrik ke pusat beban, dan jarak yang harus ditempuh untuk memindahkan tenaga listrik tersebut secara ekonomis. Tabel 1. Menunjukkan standar klasifikasi tegangan operasi di Eropa, USA dan Indonesia (PLN).
Tabel 1. Standar Tegangan Operasi di Eropa, USA dan Indonesia
Klasifikasi Tegangan |
Tegangan Operasi di - |
||
Eropa |
|
Indonesia
(PLN) |
|
Tegangan
Rendah (TR) |
220 volt 380 volt
650 volt 1000
volt |
120
(1 phasa ) 208
volt 600
volt - |
220/380
volt |
Tegangan
Menengah (TM) |
-
5 kV 11
kV 22
kV 33
kV 66
Kv |
2,4 kV 6,9 kV 12,47
kV 23 kV 34,5
kV 69
kV 70
kV |
- - - 20.000
volt - - - |
Tegangan
Tinggi (TT) |
110
kV 132
kV 156
kV 220
kV |
138
kV 115
kV 161
kV 230
kV |
- 70.000
volt 150.000
volt |
Tegangan
Ekstra Tinggi (TET) |
275
kV 380
kV 400
kV 800
kV |
287
kV 345
kV 500
kV 765
kV |
- 275.000 volt 500.000 volt - |
Tegangan
Ultra Tinggi ( U H
V ) |
1150
kV |
|
- |
Akhir Kata
Demikianlah pembahasan mengenai tegangan listrik dan klasifikasinya. Dengan memahami berbagai jenis tegangan, kita tidak hanya menjadi lebih cakap dalam bidang kelistrikan, tetapi juga dapat menerapkan pengetahuan ini untuk meningkatkan keselamatan dan efisiensi dalam setiap proyek yang kita kerjakan.
Teruslah eksplorasi dan belajar, karena dunia teknik selalu berkembang. Terima kasih telah membaca artikel ini dari Kelas Teknisi, dan semoga informasi yang kami sajikan bermanfaat untuk Anda!