Mengenal Switchgear dan Fungsinya
Apa itu Switchgear? - Switchgear adalah panel distribusi yang menyalurkan beban ke panel-panel yang berkapasitas kecil. Switchgear dalam bahasa indonesia memiliki arti panel tegangan menengah atau bisa disebut juga dengan panel MVMDB (Medium Voltage Main Distribution Board) dan untuk tegangan rendah disebut panel LVMDB (Low Voltage Main Distribution Board).
Jenis switchgear yang biasa digunakan didalam suatu pembangkit listrik dan distribusi sub station, antara lain:
1. Jenis switcgear stationery cubicle type, dimana semua komponen telah terpasang lengkap dengan posisi yang telah ditentukan didalamnya,
2. Swirchgear dengan draw out type, dimana circuit breaker yang sudah terpasang dapat dikeluarkan dengan cara menarik keluar apabila terjadi pemeliharaan.
3. Switchgear dengan isolasi gas SF6, dimana switchgear ini mempunya tangki yang terisi gas SF6 sebagai isolasi tegangan listrik.
4. Explotion-prof switchgear yang didesain khusus untuk ditempatkan di tempat yang mempunyai resiko yang cukup tinggi.
5. Metal clad switchgear adalah suatu peralatan kelistrikan yang mempunyai beberapa komponen yang didesain terpisah tetapi masih dalam satu panel listrik yang terhubung dengan ground. komponen tersebut meliputi trafo arus, trafo tegangan, dan lain-lain pemisah antar peralatan tersebut adalah berbentuk frame yang kemudian di pasang ground.
Komponen-Komponen Switchgear
1. Busbar
2, Circuit Breaker
4. Alat ukur dan alat pelindung
Jenis Gangguan pada Switchgear, antara lain:
1. Gangguan terhadap tegangan lebih.
- Gangguan tegangan lebih petir.
- Tegangan lebih switching.
- Tegangan lebih temporer.
- Pemutusan trafo pada beban nol.
- Pemutusan jaringan transmisi tanpa beban.
- Pemutusan dalam keadaan out of phase.
Fungsi Switchgear
- Fungsi switching (melalui circuit breaker, atau disconnecting switch)
- Fungsi proteksi (didukung dengan fuse dan relay untuk memproteksi beban seperti overload, over current, reverse power, over/under voltage)
- Fungsi pengukuran (dilengkapi dengan alat ukur untuk besaran listrik seperti tegangan, arus, frekuensi, kwh, power factor, dll)
- Fungsi sebagai monitoring (dilengkapi dengan indikator/fasilitas monitoring untuk memantau status seperti kondisi on/off maupun trip/abnormal) bisa digunakan untuk remote monitoring melalui PLC, DCS, atau SCADA.