Mengetahui Perkembangan Kendaraan Listrik di Dunia
Pemerintah Indonesia sedang menunjukkan semangat yang besar dalam mendorong penggunaan mobil listrik. Bahkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Ignasius Jonan, dalam sebuah Focus Group Discussion (FGD) mengusulkan agar penjualan dan produksi mobil konvensional atau berbahan bakar fosil dihentikan mulai tahun 2040. Tidak hanya di Indonesia, namun negara-negara di seluruh dunia juga sedang aktif membahas peralihan dari mobil berbahan bakar fosil ke mobil listrik. Salah satu produsen mobil listrik terkemuka di dunia adalah Tesla. Namun, tahukah Anda siapa yang pertama kali membangun mobil listrik di dunia? Jawabannya bukanlah Thomas Alva Edison. Menurut rangkuman dari Kelasteknisi.com berdasarkan beberapa sumber terpercaya, mari kita lihat sejarah penemuan mobil listrik dan perkembangannya dari tahun ke tahun.
Sejarah Mobil Listrik
Pada akhir abad ke-18, mobil listrik pertama buatan William Morrison, seorang ahli kimia yang sukses, membuat debutnya pada tahun 1890. Mobil listrik ciptaannya dapat mengangkut hingga enam penumpang dan mencapai kecepatan 22 km/jam.
Beberapa tahun kemudian, model mobil listrik mulai bermunculan di kota New York, bahkan mencapai jumlah hingga 60 taksi listrik. Meskipun demikian, pada awal abad ke-19, mobil listrik masih berada pada masa kejayaannya meskipun transportasi dengan menggunakan kuda masih mendominasi.
Namun, dengan pertumbuhan ekonomi Amerika, masyarakat mulai beralih ke kendaraan bermotor, seperti motor dan mobil, yang baru ditemukan oleh Henry Ford.
Pada tahun 1898, Ferdinand Porsche mulai menciptakan mobil listrik pertamanya, P1. Pada saat yang sama, ia juga berhasil menciptakan mobil hibrida pertama di dunia, yang menggunakan listrik dan bensin sebagai sumber tenaganya.
Era Pasang Surut Kendaraan Listrik
Thomas Alva Edison, seorang penemu terkenal pada tahun 1898, percaya bahwa mobil listrik akan menjadi kendaraan masa depan. Oleh karena itu, ia mulai mengembangkan baterai yang tahan lama untuk digunakan dalam mobil komersial. Ia juga berkolaborasi dengan Henry Ford untuk mengembangkan mobil listrik yang terjangkau pada tahun 1914.
Namun, mobil Model T buatan Henry Ford kurang diminati oleh pasar. Pada tahun 1912, harga mobil berbahan bakar bensin hanya sekitar 650 dolar, sementara mobil listrik dijual sekitar 1.750 dolar.
Harga yang lebih terjangkau membuat mobil berbahan bakar bensin semakin diminati masyarakat, terutama setelah Charles Kettering memperkenalkan sistem starter listrik pada kendaraan bermotor berbahan bakar bensin pada tahun yang sama.
Pesatnya pertumbuhan mobil berbahan bakar bensin, ditambah dengan pembangunan jalan raya dan penemuan minyak mentah di Texas, membuat pengembangan mobil listrik berhenti pada tahun 1935.
Setelah absen selama sekitar 4 dekade, mobil listrik mulai mendapatkan perhatian kembali dari beberapa produsen. Salah satu produsen yang mengembangkan mobil listrik adalah General Motors, yang memamerkan prototipe mobil listrik pertamanya di sebuah acara Simposium Lingkungan.
Sebagai respons, American Motor Company memproduksi mobil jip listrik yang digunakan oleh kantor pos di Amerika Serikat pada tahun 1975. NASA juga mulai mengembangkan kendaraan listrik untuk digunakan di Bulan pada tahun 1971.
Titik Terang Era Mobil Listrik
Pada tahun 1988, General Motors di bawah kepemimpinan Roger Smith mulai membangun mobil listrik. Mereka berhasil menciptakan mobil listrik bernama EV1 yang diproduksi dari tahun 1996 hingga 1999, bekerja sama dengan AeroVironment California.
Melihat perkembangan teknologi mobil listrik di Eropa, produsen mobil Jepang, Toyota, memperkenalkan mobil hibrida pertama mereka, Toyota Prius, pada tahun 1997. Mobil ini berhasil terjual hingga 18.000 unit dan masih digunakan sebagai mobil operasional di beberapa perusahaan taksi di berbagai negara.
Lahirnya Tesla, Mobil Listrik Canggih
Pada tahun 2003, General Motors mengumumkan bahwa mereka tidak akan lagi memproduksi mobil listrik EV1. Namun, beberapa tahun kemudian, Tesla Motors di bawah kepemimpinan Elon Musk memperkenalkan mobil listrik canggih pertama mereka, Tesla Roadster, pada pameran International Auto Show di San Fransisco pada bulan November.
Sejak diperkenalkannya mobil sport listrik oleh Tesla, banyak negara di dunia yang mulai mendukung penggunaan mobil listrik yang ramah lingkungan untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Contohnya, Israel mulai menyediakan tempat pengisian ulang listrik untuk mobil listrik di jalanan kota Tel Aviv setelah Amerika Serikat.
Mobil listrik mulai mengalami perkembangan pesat karena kemajuan teknologi dan dukungan pemerintah di berbagai negara untuk kendaraan ramah lingkungan.
Sebagai seorang ahli dalam bidang Motor Listrik, kita dapat menyusun ulang artikel tersebut sebagai berikut:
Baca juga.
- 15 Perusahaan Mobil Listrik Terbesar dan Terlaris di Dunia
- 5 Mobil Listrik Terbaik Akan Rilis di Tahun 2023
- Komponen-Komponen Mobil Listrik dan Fungsinya
- 6 Perbedaan Sepeda Listrik dan Motor Listrik
Sejarah Perkembangan Kendaraan Listrik di Indonesia
Kehadiran mobil listrik sempat meredup selama 40 tahun karena kendala infrastruktur pengisian baterai yang terbatas dan waktu pengisian yang lama. Namun, dengan kemajuan teknologi, popularitas mobil listrik kembali meningkat, bahkan di Indonesia.
Salah satu tonggak penting dalam kebangkitan kendaraan listrik di dunia dimulai pada tahun 1988, ketika General Motors (GM) bekerja sama dengan AeroVironment California dalam pengembangan mobil listrik yang diberi nama EV1.
Sementara itu, perkembangan kendaraan listrik di Indonesia dimulai pada tahun 2012 di bawah kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ricky Elson, seorang anak muda, memulai pengembangan mobil listrik buatan Indonesia. Mobil ini, bernama Selo dan Tucuxi, bahkan berhasil dipamerkan dalam KTT APEC di Bali pada tahun yang sama.
Meskipun demikian, perkembangan mobil listrik di Indonesia mengalami hambatan karena infrastruktur pengisian baterai yang masih minim dan minat masyarakat yang terbatas karena harga mobil listrik yang cenderung tinggi.
Namun, semakin banyak masyarakat yang sadar akan keunggulan mobil listrik dalam hal ramah lingkungan, minim polusi udara, dan hemat bahan bakar.
Meskipun jumlah kendaraan listrik masih terbatas, data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) menunjukkan peningkatan signifikan. Pada tahun 2020, tercatat 121 unit mobil listrik telah dipasarkan, meningkat hampir 70% pada Mei 2021.
Sekarang, minat masyarakat terhadap mobil listrik semakin meningkat, terutama dengan adanya fasilitas dan subsidi dari pemerintah, seperti pembebasan pajak dan pengurangan pajak.
Hyundai Ioniq 5 merupakan salah satu merek mobil listrik pertama yang dipasarkan di Indonesia pada bulan Maret 2022. Mobil hatchback ini bahkan telah mendominasi 90% pangsa pasar mobil listrik di Indonesia.
Selain itu, infrastruktur pengisian listrik juga semakin diperbanyak, dengan keberadaan lebih dari 7.000 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang tersebar di berbagai lokasi di Indonesia.