Mengenal 30+ Jenis Sensor Arduino dan Fungsinya
Beragam jenis sensor Arduino adalah komponen yang sangat penting dalam pengembangan berbagai proyek yang bermanfaat. Sensor-sensor ini berperan sebagai alat pengukur dan pemberi data yang akan diproses oleh board Arduino untuk menghasilkan output tertentu.
Tanpa adanya sensor, banyak proyek Arduino yang tidak dapat berjalan dengan semestinya. Namun, kebutuhan akan sensor-sensor tersebut bergantung pada jenis proyek yang ingin kita buat.
Apa saja jenis sensor yang bisa digunakan dengan Arduino? Ada banyak pilihan, seperti sensor cahaya, suhu, getaran, kelembaban, jarak, dan masih banyak lagi.
Pada artikel ini, saya akan menjelaskan secara lengkap berbagai jenis sensor Arduino dan cara kerjanya. Jadi, tanpa perlu berlama-lama, mari kita simak penjelasan lengkap mengenai beragam sensor Arduino berikut ini:
Jenis-Jenis Sensor Arduino
1. Sensor Sidik Jari (Fingerprint)
Sensor sidik jari sering digunakan sebagai sistem keamanan, bekerja dengan cara membaca pola sidik jari yang unik pada setiap individu. Salah satu sensor yang kompatibel dengan Arduino adalah FPM10A.
2. Sensor PIR (Passive Infrared Sensor)
Sensor PIR mendeteksi gerakan dengan membaca radiasi inframerah dari objek, termasuk manusia, membuatnya ideal untuk proyek-proyek yang membutuhkan deteksi gerakan.
3. Sensor Akselerometer dan Gyroscope
Sensor ini mengukur percepatan dan orientasi gerakan, seperti yang digunakan dalam game balap mobil pada smartphone atau gimbal stabilizer. Contoh sensor ini adalah MPU-6050.
4. Sensor Listrik
Sensor listrik berfungsi untuk mengukur tegangan atau arus dalam rangkaian. Contoh sensornya adalah ZMPT101B untuk tegangan dan ACS712-20A untuk arus.
5. Sensor Cahaya
Sensor LDR adalah contoh sensor cahaya yang banyak digunakan, bekerja dengan mengukur intensitas cahaya yang memengaruhi resistansinya.
6. Sensor Lokasi (GPS)
Sensor GPS seperti GY-NEO6MV2 berfungsi untuk melacak lokasi dengan mengirimkan koordinat tempat sensor berada.
7. Sensor Suhu
Sensor seperti LM35 dan DS18B20 mengukur suhu dengan mengubah besaran suhu menjadi sinyal listrik yang dapat diproses oleh Arduino.
8. Sensor Kelembaban
Sensor kelembaban seperti 808H5V5 mengukur kelembaban udara dengan mengonversi nilai kelembaban menjadi tegangan.
9. Sensor Suhu dan Kelembaban
Sensor DHT11 dan DHT22 dapat mengukur suhu dan kelembaban sekaligus, meskipun dengan sedikit keterlambatan respon.
10. Sensor Ketinggian Air (Water Level Sensor)
Sensor ini mengukur ketinggian cairan seperti air dengan memanfaatkan lempengan yang sensitif terhadap tinggi permukaan cairan.
11. Sensor Flex
Sensor Flex mendeteksi kelengkungan dan sering digunakan dalam proyek seperti sarung tangan pengendali untuk game.
12. Sensor Barcode
Sensor barcode membaca dan memindai informasi dari kode batang. Contoh tipe sensor ini adalah MCR12.
13. Sensor Suara
Sensor suara seperti KY-037 mengubah suara menjadi sinyal listrik, memungkinkan kontrol perangkat elektronik melalui suara.
14. Sensor Jarak
Sensor jarak seperti HC-SR04 mengukur jarak objek dengan menggunakan pantulan gelombang ultrasonik.
15. Sensor Tekanan (Barometric Sensor)
Sensor tekanan seperti MPX2050GP mengukur tekanan pada berbagai media, baik itu zat cair, gas, maupun padat.
16. Sensor Deteksi Kecepatan (RPM)
Sensor ini mengukur kecepatan roda, sangat cocok untuk proyek yang membutuhkan pengukuran RPM. Contoh sensornya adalah LM393.
17. Sensor Magnet
Sensor magnet seperti MC-38 mendeteksi ada tidaknya medan magnet di sekitar sensor.
18. Sensor Flow Meter
Sensor flow meter mengukur debit dan kecepatan aliran cairan dalam pipa.
19. Sensor Api (Flame Sensor)
Sensor api sangat sensitif terhadap nyala api dan digunakan untuk sistem alarm kebakaran.
20. Sensor Kemiringan (Tilt Sensor)
Sensor ini mendeteksi kemiringan suatu objek dan sering diterapkan pada sepeda motor untuk mematikan mesin saat kemiringan tertentu tercapai. Salah satu tipenya adalah CMPS11.
21. Sensor Kelembaban Tanah (Soil Moisture Sensor)
Sensor ini mengukur kadar air dalam tanah, umumnya digunakan dalam sistem penyiraman tanaman otomatis.
22. Sensor Warna (Color Sensor)
Sensor warna seperti TCS230 mendeteksi warna, memungkinkan pembuatan robot yang dapat menyortir benda berdasarkan warna.
23. Sensor Getaran
Sensor getaran seperti SW-420 mendeteksi getaran pada media dan sering digunakan dalam alat pendeteksi gempa.
24. Sensor Detak Jantung (Pulse Heart Sensor)
Sensor ini mengukur detak jantung per menit (BPM) dan sering digunakan dalam alat pemantau kesehatan.
25. Sensor Sentuh
Sensor sentuh mendeteksi sentuhan dan digunakan sebagai saklar tanpa memerlukan identifikasi sidik jari tertentu.
26. Sensor Gas
Sensor gas seperti MQ-2, MQ-3, MQ-4, dan MQ-5 mengukur kandungan gas polutan dalam suatu ruangan, cocok untuk deteksi kebocoran gas atau alarm smoke.
27. Sensor Hujan
Sensor hujan mendeteksi adanya air hujan pada area tertentu, sering digunakan dalam proyek seperti jemuran otomatis.
28. Sensor PH
Sensor PH mendeteksi tingkat keasaman atau kebasaan pada air, digunakan untuk memonitoring kualitas air di tambak atau kolam.
29. Sensor Kamera
Sensor kamera seperti OV7670 berfungsi untuk merekam video, mirip dengan kamera pada smartphone.
30. Sensor Berat
Sensor berat mengukur berat suatu objek, cocok untuk proyek-proyek yang memerlukan penimbangan.
Akhir Kata
Demikian penjelasan mengenai berbagai jenis sensor Arduino dan fungsinya. Semoga informasi ini bermanfaat. Jika ada sensor yang belum disebutkan, jangan ragu untuk menambahkannya di kolom komentar. Terima kasih!
Artikel terkait arduino lainnya:
2. Arduino: Pengertian, Fungsi, Kelebihan, dan Kekurangannya
3. 10 Referensi Website Untuk Belajar Arduino Bagi Pemula